1000 HPK, Hari Pertama Kehidupan Bersama Nutrisi Untuk Bangsa

Nutrisi Untuk Bangsa (NUB) yang sangat peduli dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia menyelenggarakan talkshow hari gizi bersama sahabat NUB, pada Sabtu 3 Maret 2018 berlokasi di Bangi Kopitiam Surabaya, dengan mengangkat tema :

“Menyediakan Gizi Terbaik dalam Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)”.

Screenshot_20180307-114657-01.jpeg

 

Gelaran acara ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan edukasi untuk para orang tua dan calon orang tua agar lebih mengerti akan manfaat kesehatan yang dihasilkan dari pemberian gizi yang baik pada tahap-tahap awal kehidupan.

 

Bapak Arif Mujahidin, Communications Director Danone Indonesia (perwakilan Nutrisi Untuk Bangsa – NUB) membuka acara dengan memberikan sambutan :

20180303_133317-01.jpeg

Nutrisi Untuk Bangsa “NUB” ; bekerja keras untuk memastikan semua orang tua memiliki pemahaman yang baik mengenai panduan pola makan yang sederhana dan sesuai pada semua tahap, terlebih pada periode 1000 hari  pertama kehidupan, periode emas  anak.

Masyarakat diajak untuk memiliki gaya hidup sehat melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Ada satu kesempatan di dalam hidup seorang anak untuk membuat perubahan jangka panjang ke arah yang lebih baik. Semua berawal dari gizi baik selama 1000 Hari Pertama Kehidupan.

 

20180303_134516-02.jpeg

dr. Nur Aisiyah Widjaja,
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKU Universitas Airlangga / RSUD Dr.Soetomo Surabaya.

 

Ibu Nuril demikian beliau biasa disapa, menyampaikan berbagai informasi ;

Apa yang dimaksud dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan ?

Screenshot_20180307-123832-01.jpeg

Yaitu masa dimana anak sejak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun.

 

Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan disebut Periode Emas Pertumbuhan ?

Screenshot_20180307-123943-01

Karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat, yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna.

 

Apa yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan cukup gizi yang dibutuhkan di Periode Emas ini ?

  • Pertumbuhan otak terhambat, anak menjadi tidak cerdas.
  • Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat, anak menjadi pendek (stunting).
  • Anak menjadi lemah dan mudah sakit.
  • Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah.
  • Nantinya setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan atau melakukan pekerjaan dengan penghasilan yang baik seperti yang diinginkannya.

Screenshot_20180307-123912-01

 

 

Bagaimana cara agar kebutuhan gizi bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan (Periode Emas) dapat dipenuhi dengan sempurna ?

  • Makan dan minum sesuai dengan porsi gizi berimbang.
  • Sajikan beraneka ragam lauk pauk, sayur dan buah, agar kebutuhan gizi janin terpenuhi dengan cukup sejak awal dan selama masa kehamilan.
  • Minum tablet tambah darah 1 butir sehari = 90 butir selama kehamilan.
  • Tidak merokok, tidak minum bersoda/beralkohol, hindari makan mie instan sebagai makanan pokok, hindari makanan berpengawet, dan tidak minum obat tanpa resep dokter.
  • Ikuti kelas ibu hamil, dan lakukan perawatan payudara untuk menjamin keberhasilan pemberian ASI.
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin.
  • Rencanakan di mana tempat persalinan.
    Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) langsung setelah lahir, agar bayi mendapatkan kolostrum dalam kehangatan dekapan ibu dan inisiasi ini sangat mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
  • Berikan ASI secara Eksklusif mulai bayi usia 0-6 bulan, hanya ASI saja tanpa tambahan apapun. Lambung bayi sangat kecil, dan semua kebutuhan gizinya dalam rentang usia 0-6 bulan sudah terpenuhi dengan sempurna dengan ASI eksklusif.
  • Setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, teruskan pemberian ASI dengan makanan tambahan pendaming ASI (MP- ASI).
  • Menimbang bayi tiap bulan di Posyandu untuk dipantau tumbuh kembangnya.
  • Berikan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap sesuai jadwal.
  • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberi ASI, sebelum menyiapkan dan memberi MP-ASI, sesudah membersihkan tinja anak, sebelum makan dan sesudah BAB. Hal Ini dilakukan sebagai usaha pencegahan agar bayi dan ibu tidak jatuh sakit pada Periode Emas ini.

Screenshot_20180307-100532-01

 

 

Bidan Senior Ibu Atik Kasiati dari RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) juga untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat, yaitu dengan salah satu program andalan :  “Antenatal Care”.

20180303_142751-01.jpeg

 

Adapun pelaksanaan pelayanan Antenatal Care ; ada sepuluh standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan istilah 10 T.

Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut :

  1.  T 1 : Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Menimbang  berat badan tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil adalah 0,5 kg per-minggu mulai trimester kedua.
  2. T 2 : Tekanan darah yang harus rutin diperiksa setiap pemeriksaan kehamilan.
    Tekanan darah yang normal adalah 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
  3. T 3 : Total lingkar lengan atas, ukuran normal nya adalah 23 cm, jika kurang dari 23 cm maka bisa dikategorikan “kekurangan energi kalori” (KEK), sehingga bisa dirujuk untuk mendapatkan susu ibu hamil.
  4. T 4 : Tinggi fundus uteri /pemeriksaan puncak rahim.
  5. T 5 : Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
  6. T 6 : Tetanus Toksoid (TT) imunisasi yang diberikan bila diperlukan.
  7. T 7 : Tablet zat besi minimal 90 tablet yang diberikan dan dikonsumsi selama kehamilan.
  8. T 8 : Test laboratorium (rutin dan khusus).
  9. T 9 : Tatalaksana kasus.
  10. T 10 : Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.

 

Di penghujung acara, di bawah rinai rintik hujan yang setia mengiringi.. selama gelaran acara, sahabat NUB juga mendapat kesempatan untuk belajar memasak/  “cooking class”  :

20180303_153423-01.jpeg

Kelas memasak pertama menghadirkan ibu Alina Pujawati, beliau adalah juara “Lomba Kreasi Resep Danone”, yang berbagi resep menu andalan Agar-Agar Labu Kuning. Tidak hanya anak-anak ya.. semua anggota keluarga pasti suka.

 

20180303_155248-01

 

Kelas memasak kedua menghadirkan penyajian “tukang masak” Rissa Navratilova dan Chef Dominicus Revaldi.

Screenshot_20180307-114858-01

Menu “Ayam Pesto Daun Kelor dan Katuk” yang sangat sesuai jika disajikan untuk ibu menyusui khususnya, tetapi juga pas untuk hidangan sehari-hari.
*ps : “pesto” bukan “presto” ya.. jadi semua daun baik daun Kelor atau daun Katuk disajikan secara alami dan sehat.

 

IMG_20180307_114050-01.jpeg

Menu “Carrot Dessert” ; it’s all about carrot / wortel. Bagi penggemar wortel pasti akan sangat menyukainya, vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata.

 

Terimakasih Nutrisi Untuk Bangsa, Terimakasih sahabat NUB, mari bergandengan tangan dengan semangat dan harapan ; semoga Nutrisi Untuk Bangsa mampu secara berkesinambungan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang baik dan benar tentang pentingnya peduli akan gizi dimulai sejak dini, juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap gizi & kesehatan, serta membantu mengurangi permasalahan gizi di Indonesia.

Screenshot_20180307-141340-01

 

sumber foto : dok.pri / sarihusada.co.id / twitter @nutrisi_bangsa / ig @rissa_navratilova

6 Comments

    1. Alhamdulillah.. iya mba.. betul2 harus siap mental, jasmani – rohani ya.. krn usiaku sdh hampir/mau masuk “pra-lansia” (45th) .. dikiit lagi, jadi betul2 sangat terbantu di sesi tanya jawab kemarin.. – peluk Fafa.. yaa ^.^

      Like

    1. Barokallah mba Reni.., wah.. ini jumpa perdana kita yaa..- perlu dicatat ini mba..- kita rayakan setiap tgl 3 Maret ya.., smg kesan pertama tdk membuat trauma yaaa… hihihi, nembah nuwun mba – salam till we meet again..

      Like

Leave a comment